Pameran Semen pembunuh iklim

Apa itu semen?

  • Semen merupakan bahan perekat dalam proses pembuatan beton (= semen +pasir + kerikil + air)
  • Semen terdiri dari batu kapur, tanah liat, pasir dan bijih besi
  • Bahan-bahan tersebut dibakar sampai menjadi terak (pemanasan ~1500 derajat Celcius) lalu digiling bersama gypsum.

Secara kimiawi semen merupakan campuran antara silikon dioksida (kuarsa) yang terikat dengan kalsium oksida (kapur tohor) serta sebagian aluminium, baja dan sulfat.  Bahan dasar pembuatan semen adalah batu kapur dan tanah liat yang dibakar bersama dengan pasir dan bijih besi serta campuran material lainnya seperti pasir, abu atau gypsum. Hasil akhir penggilingan bahan-bahan tersebut disebut semen.

Semen merupakan bahan yang kuat dan tahan lama. Material sejenis semen sudah digunakan sekitar 4000 tahun yang lalu untuk pembangunan piramida. Orang-orang Romawi memproduksi campuran kapur dan bebatuan yang dibakar sebagai bahan bangunan. Pada abad ke18 ditemukan manfaat penting tanah liat dalam campuran semen. Sejak pertengahan abad ke 19 semen, seperti yang kita kenal hari ini, mulai diproduksi.

Beton merupakan bahan yang paling banyak dipergunakan di dunia setelah air. Produksi semen global meningkat empat kali lipat sejak tahun 1990an. Saat ini produksi dunia/ tahun mencapai 4,2 milyar ton/tahun. Diperkirakan produksi tahunan akan meningkat sampai 5,5 milyar ton/ tahun sampai 2050. Istilah „investasi“ dan „pertumbuhan ekonomi“ terkait erat dengan produksi semen.