Pameran Semen pembunuh iklim

Pegunungan Kars Kendeng

  • Kars = kapur, gipsum dan batu garam yang luruh karena hujan
  • Karst penting untuk iklim. Ia menyerap sekitar 0,11 milyar CO2/ tahun
  • Sungai bawah tanah
  • Keanekaragaman hayati yang besar

Kars adalah bentang alam yang terdiri dari larutan bebatuan -umumnya batu kapur, tetapi juga gips dan batu garam, yang luruh oleh hujan dan CO2, sehingga sejalan dengan waktu membentuk gua dan lanskap alam yang unik berupa lubang pembuangan, menara atau kerucut. Karst bukan semata penumpukan bebatuan mati. Ia aktif menyerupai paru-paru dengan banyak gelembung udara: ia menyerap air hujan dan karbon dioksida, menyimpan sebagian dan melepaskan sebagian yang lain, yang menyumbang pada pembentukan kars selanjutnya.

Pegunungan Kendeng terletak di sebelah Utara Pulau Jawa. Formasi batu kapur yang menjadi kars membentang dari Kabupaten Blora, Rembang, Grobogan, Pati dan Kudus (Jawa Tengah) hingga Tuban (Jawa Timur). Rangkaian pegunungan setinggi hampir 1000 meter ini mengelilingi bagian dalam pulau menyerupai benteng.

Di balik hijaunya hutan jati dan sawah yang menguning oleh padi yang siap dipanen menjulang tebing-tebing dengan gua yang di bawahnya mengalir sungai bawah tanah yang menyimpan banyak sumber mata air.  Air dari Pegunungan Kars Kendeng merupakan berkat bagi pertanian setempat, juga bagi wilayah lainnya dan seluruh Pulau Jawa. Pulau ini merupakah salah satu wilayah terpadat di dunia. Dengan 141 juta orang di atas wilayah seluas kurang lebih 130.000 meter per segi pulau ini memiliki tingkat kepadatan penduduk empat kali lebih tinggi dari Jerman.

Perusakan bentang alam kars sama dengan akhir dari pertanian petani kecil dan mengancam sumber hidup banyak penduduk lokal, termasuk di antaranya penduduk asli, Samin, yang hidup dari pertanian di Pegunungan Kendeng sejak ratusan tahun yang lalu.